Kamis lalu siswa dan siswi Kelas 6 mengadakan kegiatan ziarah ke makam para leluhur pendiri cikal bakal MI Darul Ulum. MI Darul Ulum memang memiliki sejarah yang panjang. Awal mula berdirinya Madrasah Ibtidaiyah ini tak lepas dari Pesantren Darul Ulum Rejomulyo yang pertama kali beridiri. Kemudian barulah diikiuti lembaga-lembaga lain yang ada di Yayasan Darul Ulum Rejomulyo. Simak sejarah berdirinya Yayasan Darul Ulum Rejomulyo disini.
Kegiatan Ziarah ke Makam Leluhur Darul Ulum merupakan agenda rutin tiap tahun bagi siswa siswi tingkat akhir yaitu kelas 6. Kegiatan tersebut sengaja digelar untuk persiapan siswa kelas 6 menghadapi Ujian Madrasah Tahun 2019/2020. Selain itu Ziarah ke Makam Leluhur Darul Ulum juga sebagai pembelajaran siswa siswi dalam menanamkan spirit Spiritualisme. Banyak sekali motivasi dan manfaat yang diperoleh dari ziarah semacam ini. Dikutip dari situs NU Online Menurut Syekh Imam Nawawi Al Bantani dari banten setidaknya ada 4 motivasi orang melakukan ziarah kubur yang diantaranya adalah sebagai berikut :
Motivasi dan Manfaat Ziarah ke Makam Leluhur Darul Ulum
Pertama ziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat mati dan akhirat. Ziarah dengan motivasi ini bisa hanya dengan melihat kuburan atau komplek pemakaman saja tanpa harus tahu siapa yang bersemayam di dalam kuburan. Tidak harus kuburan orang muslim, bahkan kuburan orang kafir sekalipun bisa menjadi sarana untuk menjadikan seorang muslim mengingat kematian dan kehidupan akhirat yang pada saatnya nanti akan ia lakoni.
Kedua ziarah kubur dengan tujuan untuk mendoakan orang yang ada di dalam kuburan. Menurut Syekh Nawawi ziarah dengan tujuan ini disunahkan bagi setiap orang muslim. Tentunya kuburan yang dikunjungi juga kuburan yang di dalamnya bersemayam jenazah orang muslim, pun tidak harus kuburan keluarga sendiri.
Ketiga ziarah kubur dengan motivasi untuk tabarruk atau mendapatkan keberkahan. Ziarah dengan tujuan ini disunahkan dengan mengunjungi kuburnya orang-orang yang dikenal baik pada waktu hidupnya. Ziarah dengan motivasi ini juga sangat sering dilakukan oleh masyarakat muslim di Indonesia khususnya warga Nahdliyin. Pada waktu-waktu tertentu mereka secara berombongan berziarah ke makam para wali dan para kiai yang dipandang memiliki kedekatan dengan Allah dan berjasa dalam berdakwah menebarkan agama Islam di masyarakat.
Keempat ziarah kubur dengan motivasi untuk memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ziarah ke makam orang tua.
Lokasi Tujuan Ziarah
Setidaknya ada 5 lokasi yang disinggahi untuk diziarahi, yaitu makam Raden Donoharjo (Bayemtaman), Ki Ageng Rendeng ( Kincang – Maospati ), KH. Hasan Ulama (Takeran), KH. Abdurrahman dan K. Imam Fauzi (Tegalrejo), Serta K. Muhammad Bin Umar ( Banjarsari ). Dari kelimanya mari kita bahas satu persatu.
- Raden Donoharjo, dulunya adalah seoarang pemimpin di sebuah kenaiban yang berada di wilayah karangmojo dan sekitarnya. Beliaulah yang mendirikan Masjid Baitul Makmur Muttaqien yang sampai saat ini masih beridir di komplek Yayasan Darul Ulum Rejomulyo.
- Ki Ageng Rendeng, Beliau adalah Mursyid Tarekat Syathoriyah. Menurut sejarah beliau juga merupakan seorang pengikut dari Pangean Diponegoro yang kemudian melakukan pelarian hingga singgah di daerah maospati. Ki Ageng Rendeng menjadi tujuan ziarah MI Darul Ulum sebab K. Imam Fauzi pendiri pesantren Darul Ulum adalah juga seoarang Mursyid Tarekat Syattariyah yang juga memiliki jalur atau silsilah melalui Ki Ageng Rendeng.
- KH. Hasan Ulama, merupakan Mursyid Tarekat Syattariyah yang juga merupakan pendiri sabilil muttaqin (PSM Takeran) yang terkenal dengan slogan Ilmu, Amal, Taqwa. Pesantren Darul Ulum tak lepas dari PSM takeran karena salah satu leluhur Darul Ulum yaitu K. Imam Abu Syukur ayah dari K Imam Fauzi adalah salah satu orang penting di Pseantren Sabilil Muttaqin (PSM) Takeran.
- KH Abdurahman adalah juga Mursyid Tarekat Syattariyah, yang mana beliu merupakan kakek canggah langsung dari KH. Moch Nurul Islam (Mursyid Tarekat Syattariyah dan pembina Yayasan Darul Ulum yang sekarang). KH Abddurahman lah yang menjadikan tarekat syattariyah berkembang sangat pesat bahkan penyebaranya tidak hanya di lingkup wilayah magetan ataupun jawa timur tetapi juga di berbagai daerah lain seperti jawa tengah dan jawa barat. Hal ini terbukti dari banyaknya silsilah syattariyah di berbagai daerah lain luar jawa timur yang juga bersanad dari KH Abddurahman Tegalrejo. Selain KH. Abdurrahman di tegalrejo juga ada Makam Al-Maghfurllah Kyai Imam Fauzi. Beliau merupakan Ayah dari KH. Moh. Nurul Islam.
- K. Muhammad Bin Umar, beliau merupakan mertua dari KH. Abdurrahman Tegalrejo. K. Muhammad Bin Umar juga seoarang ulama yang mahsyur pada masanya. Belum banyak data yang admin miliki tentang sejarah K. Muhammad Bin Umar
Ziarah ke Makam Leluhur Darul Ulum Agenda Ritun Tiap Tahun Sebelum Ujian Madrasah
Kegiatan Ziarah ke Makam Leluhur Darul Ulum tersebut alhamdulilah berjalan dengan lancar. Acara tersebut akan terus dilestarikan dan dilaksanakan tiap tahun menjelang Ujian Madrasah.