Tes PCR Digelar Kemenag, Seluruh Guru Midur Negatif Covid 19

Rabu, 8 Desember 2021 Kementerian Agama Kabupaten Magetan menggelar tes PCR Swab antigen kepada seluruh guru dan pegawai di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Magetan. Tes swab masal tersebut digelar sebagai upaya tracing penyebaran virus covid 19. Meski penyebaran sudah sangat jauh menurun angkanya namun tes swab ini masih perlu dilaksanakan guna sebagai upaya pencegahan terlebih lagi saat ini seluruh madrasah sudah menjalani pembelajaran tatap muka.

Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ). Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings  dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti  kapas lidi khusus.

Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan  didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.

Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test.

Tes PCR

tes swab diikuti seluruh guru madrasah baik negeri maupun swasta tak terkecuali para guru MI Darul Ulum Rejomulyo. Seluruh guru mengikuti tes PCR tersebut dan dari seluruh guru tersebut hasil dari tes swab PCR adalah negatif. Saat dikonfirmasi oleh tim pers Midur, kepala madrasah Enny Supriyatin menyatakan bahwa seluruf guru yang mengikuti tes swab tersebut hasilnya sudah masuk ke aplikasi peduli lindungi masing-masing guru.

Alhamdulilah dari seluruh guru yang mengikuti tes pcr hasilnya negatif, hal ini semoga bisa menjadi modal lagi bagi kita untuk tetap terus melaksanakan pembelajaran tatap muka. Rencana untuk semester depan midur akan mencoba memulai pembelajaran tatap muka full time seperti sedia kala sebelum datangnya corona”.

Tes PCR Modal Untuk Kembali Ke Fullday

Karena semua sudah dinyatakan aman, semua guru sudah vaksin, semua guru juga sudah menjalani tes PCR dan hasilnya negatif. Maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak menjalankan pembelajaran tatap muka secara full day. MI Darul Ulum memang sedang berupaya penuh untuk terus menjaga protokol kesehatan. Bahkan dalam proses pembalajaran tatap muka terbatas selama ini kami upayakan untuk kesehatan adalah prioritas utama. Kami selalu memberi arahan kepada seluruh siswa dan seluruh warga madrasah untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. Jika ada yang merasa kurang enak badan terlebuh sakit kami selalu menginstruksikan untuk istirahat sementara sampai kondisi badan bisa fit lagi.

Semoga kedepanya MI Darul Ulum Perlahan akan segera kembali menjalankan roda pembelajaran seperti sedia kala dimana banyak sekali program-program unggulan yang dengan terpaksa harus terhenti.

Ditulis Oleh: Pralistya AL Mlaricky

Avatar
Hanya sesorang yang terus mencari sirotol mustakim. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ( Pramoedya Ananta Toer )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *