22 Oktober selalu diperingati sebagai hari santri setiap tahunya. Sejak tahun 2015 penghargaan kepada seluruh santri ini digelar dengan mengadakan upacara bendera, doa maupun istighozah bersama. Tahun ini Peringatan Hari Santri Nasional Digelar Yayasan Darul Ulum Rejomulyo dengan menggelar kegiatan upacara bendera. Acara yang berlangsung mulai pukul 07.00 WIB tersebut diikuti oleh seluruh warga Yayasan. Mulai dari santri Pondok Pesantren, Ustadz dan Ustadzah, Siswa-Siswi serta guru Madrasah Aliyah dan Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Rejomulyo.
Upacara Peringatan Hari santri Nasional kali ini berlangsung khidmat meski masih dalam suasana pandemi. Acara digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Acara tersebut digelar langsung di halaman Yayasan Darul Ulum Rejomulyo, Desa Rejomulyo Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Gus Muhammad Alif Ilham Ramadhan selaku pembina upacara menyampaikan amanat kepada seluruh peserta yang mana bahwa santri merupakan salah satu ujung tombak penentu perjuangan bangsa ini untuk mempertahankan kemerdekaan. Melalui Resolusi Jihadnya beliau Hadratusyaikh KH. Hasyim Ashari telah mengobarkan semangat para santri untuk turun serta membantu mempertahankan kemerdakaan. Jika dahulu para santri turut berjuang mempertahankan kemerdakaan, lain halnya dimasa sekarang.
Peringatan Hari Santri: Santri Adalah Calon Pemimpin Bangsa
Melalui upacara ini beliau Gus Ilham mengingatkan kepada seluruh peserta upacara bahwa pada era modern ini peran santri tak kalah pentingnya, seluruh santri harus semangat dalam hal Tolabul Ilmi ( menuntut ilmu ) karena santri-santri inilah yang akan menjadi pewaris kepemimpinan bangsa ini. Mau dibawa kemana bangsa ini semua adalah tergantung generasi muda khususnya para santri kelak yang akan menahkodai.
Para santri harus memiliki cita cita yang tinggi, santri tidak boleh kalah dengan mereka yang belajar di pendidikan umum. Santri harus menjadi contoh generasi muda sekarang bagaimana seharusnya berakhlak dalam menjalani kehidupan sehari-sehari. Semoga dalam peringatan kali ini akan lebih menumbuhkan semangat kepada seluruh santri agar senantiasa rajin menuntut ilmu, setia dan patuh kepada guru, serta selalu tawadhu (rendah hati) dalam kehidupan sehari-hari. Acara yang berlangsung kurang lebih 30 menit tersebut ditutup dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yayalal Waton kemudian dilanjut dengan doa.